Sabtu, 22 Oktober 2016

" Berburu kebahagian dalam hidup, Ada yang salah dalam pola hidup kita"

" Berburu kebahagian dalam hidup, Ada yang salah dalam pola hidup kita"

Oleh: Dede Nurjanata Da'i MADINA ( MAJELIS DAKWAH ISLAM INDONESIA )

Banyak manusia berburu kebahagian, tetapi mereka tidak mendapatkannya.
Banyak orang mengira bahagia itu adalah jika harta melimpah, uang banyak , kebun lebar , rumah mewah dan jabatan tinggi, popularitas meroket dll.

Ada yang salah dalam hidup kita jika sumber kebagian adalah bertumpuknya materi pada diri kita, perhatikan berapa banyak meraka yang hidup bergelimang harta tapi merka sama sekali tidak merasakan hidup bahagia, terlalu banyak contoh orang kaya raya hidupnya tidak bahagia yang ada justru setres mikirin hartanya, gundah dan galau menyelimuti hatinya, terlebih jika harta yang di dapatkanya bercampur dengan barang-barang haram dan syubhat , walhasil hidupnya tidak berkah.


Lalu apa kuncinya kita bisa bahagia?
Al Qur' an mengajarkan agar kita bahagia dan tidak menderita, hindari sikap buruk sangka, karena buruk sangka bisa menjadi pemicu hidup jadi menderita, bahkan buruk sangka melahirkan banyak penyakit seperti strees, depresi, galau dan semisalnya.

Allah berfirman dalam Al Qur' an suratn Al Fath ayat 12

 " Dan syaithan menghiasi hati mereka dengan prasangka, lalu mereka berprasangka buruk, maka jadilah mereka kaum yang menderita"

Dalam surat Thoha ayat 124 bahkan di gambarkan karena buruknya hati mereka,"hatinya terasa sempit dan sesat seakan akan terbang ke langit...

Ayat di atas menjelaskan bawa ternyata bahagia itu letaknya di hati bukan di harta, namun jika harta banyak hati juga qana'ah dan tunduk pada perintah Allah maka makna bahagia lebih sempurna kita rasakan.

Saya sering mengatakan bahwa hidup itu yang paling enak adalah
1. Kaya
2. Sehat
3. Ta'at

Betapa bahagianya orang yang kaya, sehat dan taat yaitu kekayaanya di gunakan untk iqamatudin.
Namun betapa menderitanya orang yang miskin sakit dan menentang perintah Allah.

Mudah mudahan kita menjadi Ahlus sa'addah dan bukan Ahlus saqawah.

Barakallahu fiekum.

Ketika....

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS.

Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR.

Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan ALLAH , bukan berarti tidak ada air mata.

Seorang yang TAAT pada ALLAH, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN.

Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT.

Biarlah ALLAH yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH tahu yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK.

Ketika kerja kita tidak dihargai, maka saat itu kita sedang belajar tentang KEIKHLASAN.


Ketika usaha kt dinilai tidak penting, maka saat itu kita sedang belajar KESABARAN.

Ketika hati kt terluka sangat dalam, maka saat itu kita sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kt lelah dan merasa kecewa, maka saat itu kita sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kt merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kita sedang belajar tentang KETANGGUHAN.

Ketika kt harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung, maka saat itu kita sedang belajar tentang MURAH HATI .

Mari kita
Jaga keikhlasan....
Tetap sabar….
Tetap tersenyum…..
Karena kita sedang menimba ilmu di KAWAH KEHIDUPAN.

Tidak ada yg kebetulan..
ALLAH menaruh kita di “tempat” yang
sekarang, bukan karena "KEBETULAN”…

Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan

MEREKA dibentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA ...

TIADA KEMENANGAN TANPA PERJUANGAN.

TIADA PERJUANGAN TANPA PENGORBANAN.

Ikhlas itu

🎯 Belajar Ikhlas ...

✅ Ikhlas itu ......
Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak menyurutkan gerak langkah kita untuk selalu melakukan amal kebaikan ....

✅ Ikhlas itu .....
Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, namun tidak membuat kita menyesali apapun kebaikan yang telah kita lakukan .....
dan tidak membuat diri kita tenggelam dalam samudera kesedihan dan selaksa penyesalan .....

✅ Ikhlas itu ....
Ketika kebaikan yang telah kita lakukan tidak bersambut dengan apresiasi yang  sebanding, namun, itu tidak membuat diri kita urung bertanding, memacu adrenalin keinginan kita yang bergelora untuk tetap dapat berbuat baik kepada sesama ....



✅ Ikhlas itu ......
Ketika niat baik yang ada dihati dan bergerak sesuai irama raga,  disambut berbagai prasangka,
namun kita tetap berjalan ke arah jalan lurus yang kita tujuh, tanpa kita berpaling muka dan ingin menengok kebelakang .....

✅ Ikhlas itu .......
Ketika di suasana sepi dan di keramaian,
Ketika yang didapat sedikit atau terlalu banyak ......
Ketika kita ingin menang atau ternyata kita malah kalah,
Kita tetap pada status dan jatidiri kita yang tak pernah pudar tergerus roda zaman dan tak juga lapuk termakan panas dan hujan, di hari2 hidup dan kehidupan kita.

✅ Ikhlas itu .......
Ketika kita lebih mempertanyakan apa yang akan dan apa yang telah kita kerjakan ....
dibanding dimana posisi kita ....
apa peran yang yang sesuai dengan kamampuan  yang kita miliki dibanding apa kedudukan kita,
apa tugas yang cocok dan menurut hati nurani kita cocok untuk upekerjaan yang akan kita lakukan,  dibanding apa  jabatan kita ....

✅ Ikhlas itu .......
Ketika ketersinggungan pribadi tidak membuat kita keluar dari barisan dan merusak tatanan kehidupan sehari hari kita.

✅ Ikhlas itu ......
Ketika posisi kita berada di atas, tidak membuat kita jumawa, sombong dan bangga diri ....
Dan ketika posisi kita ada dan berada di bawah tidak membuat kita, melemahkan diri kita sendiri dengan malas dan enggan untuk bekerja atau melakukan sesuatu.

✅ Ikhlas itu .......
Ketika khilaf dan salah yang kita lakukan, mendorong kita untuk meminta maaf,
Dan ketika ada salah yang kita lakukan, mendorong kita untuk dapat berbenah, dengan memperbaiki diri/instropeksi,
Dan ketika ada banyak ketinggalan di hari2  kemarin, mendorong kita mempercepat langkah dengan melakukan perbaikan di hari ini dan dimasa depan.

✅ Ikhlas itu .....
Ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.

✅ Ikhlas itu …....
ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyuman yang  ramah,
Kau hadapi kata2 kasar dengan
jiwa besar,
Ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.

🎯 Ikhlas itu …....
Sepertinya gampang diucapkan,
Namun teramat sulit untuk diterapkan…..
Namun tidak mustahil untuk  diusahakan….

📝 Ikhlas itu .......
Seperti surat Al Ikhlas .....
Tak ada kata ikhlas di dalamnya.

📝 Ikhlas itu .......
tak bisa di buktikan dengan kata kata,
Aku ikhlas kok ......

🙏🏼 Ikhlas itu ........
yang tahu, hanya antara kita dengan Allah SWT.

💚 Ikhlas itu ....... Memberi tanpa berharap menerima, dan tanpa melihat lagi apa yang telah kita beri.

😍 Ikhlas itu .......
Selalu berbuat baik meski tak seorangpun yang melihat.

🙏🏼 Ikhlas itu ...... menolong siapapun itu tanpa mengharap pamrih/balas budi.

🚲 Selamat beraktifitas hari ini,
jangan lupa selalu lakukan kebaikan dalam menunjang aktifitas kita disepanjang hari ini, dengan melakukan 1 kebaikan yaitu dengan memohon kepada Allah SWT, untuk keselamatan orang lain, selain kita dan keluarga.

🙏🏼 Semangat .....
Semangat ........
Dan tetap semangat.

Rabu, 19 Oktober 2016

KERANJANG AIR & BACA ALQUR'AN

KERANJANG AIR & BACA ALQUR'AN

Ada seorang pemuda bertanya kepada ustadznya:
“Ustadz, apa gunanya aku membaca Al-Qu‎r’an, sementara aku tidak mengerti arti dan maksud dari Al-Qur’an yg kebaca."

KERANJANG AIR & BACA ALQUR'AN


Lalu sang ustadz menjawabnya dg ‎tenang:
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku ‎sekeranjang air."

Pemuda itu mengerjakan seperti yg diperintahkan ustadznya, tapi semua air
yg dibawanya habis sebelum ia sampai di rumah.‎

Ustadznya berkata :
“Kamu harus berusaha lebih cepat."
Ustadz meminta pemuda itu kembali ke ‎sungai. Kali ini pemuda itu berlari lebih ‎cepat, tapi lagi keranjangnya ‎kosong (tanpa air)sebelum sampai di ‎rumah.‎

Dia berkata kepada ustadznya:
“Tidak mungkin bisa membawa ‎sekeranjang air. Aku ingin ‎menggantinya dg ember ya?“‎

“ Aku ingin sekeranjang air, bukan ‎dg ember." Jawab ustadz. .

Si pemuda kembali mencoba, dan berlari l‎ebih cepat lagi. Namun tetap gagal ‎juga. Air tetap habis sebelum ia sampai ‎di rumah. Keranjang itu tetap kosong.‎

"Ustadz…ini tidak ada gunanya. Sia2‎ saja. Air pasti akan habis di jalan ‎sebelum sampai di rumah."

Ustadz menjawab, "‎Mengapa kamu berpikir ini tidak ada ‎gunanya? Coba lihat dan perhatikan ‎baik2 apa yg terjadi dg keranjang itu."

Pemuda itu memperhatikan keranjangnya, ‎dan ia baru menyadari bahwa ‎keranjangnya yg tadinya kotor,  berubah menjadi sebuah keranjang yg‎ BERSIH, luar dan dalam..!

"Muridku,  apa yg terjadi ketika kamu ‎membaca Al Qur’an?
Boleh jadi kamu ‎tidak mengerti sama sekali. Tapi ketika ‎kamu membacanya, tanpa kamu sadari kamu akan berubah lebih baik dan bersih, luar dan dalam.
Itulah kasih sayang Allah dlm mengubah ‎kehidupanmu..."

***
Saudaraku...
Tidak ada yg sia2‎ ketika kita membaca Al Qur’an.
Mari kita lebih sering lagi membacanya.
Meski tanpa tahu artinya, namun tentu  tetap ‎berusaha untuk memahami artinya.

“ALLAHUMMA Ya Allah rahmatilah hidup kami dg Al-Qur'an, dan jadikanlah ‎Al-Qur'an itu imam, cahaya, hidayah dan rahmat untuk kami dan keluarga kami..
Aamiin”

SELAMAT MEMBACA AL-QUR'AN... Saudara2ku tercinta karena Allah..

Seperti Pohon Yang Baik.....

💫💫💫💫💫

  💦
Waktu yang kita lalui dalam Kehidupan di Dunia ini., ibarat Pohon yang terus menerus menghasilkan Buah...

 Sedang baik tidaknya Buah yang dipanen sangat tergantung bagaimana kita menjaga Pohon tersebut...

 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta'ala berkata;

 "Tahun adalah pohon...

 Bulan adalah dahannya...

 Hari adalah rantingnya...

 Jam adalah daunnya...

 Nafas adalah buahnya...

Seperti Pohon Yang Baik.....


 Karena itu., barangsiapa yang nafasnya berada dalam ketaatan.., maka buahnya akan baik..!

 Dan barangsiapa yang berada dalam kemaksiatan., maka buahnya pun pahit..!

 Sedang panennya akan dilakukan pada hari Kiamat.. Dan..,
ketika itulah akan diketahui Manis dan Pahitnya Buah tersebut..!
💧
 Ikhlas dan Tauhid adalah Pohon di dalam Hati... Dahannya adalah Amalan... Buahnya adalah Kehidupan yang Baik di Dunia., dan Nikmat yang kekal di Akhirat kelak...

 Sebagaimana Buah di Surga tidak akan pernah terhenti dan terhalangi... Maka Buah Tauhid dan Ikhlas di dunia demikian juga...
🍂
 Sedangkan Syirik, Dusta dan Riya' adalah Pohon di dalam Hati yang buahnya di dunia adalah Ketakutan., Kesedihan., Kepedihan dan Hati yang sempit dan Kegelapan Hati... Dan buahnya di akhirat buah zaqqum dan adzab yang kekal...

🌾 Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyebutkan dua jenis pohon ini dalam al-Qur'an di surat Ibrahim."

📚Al-Fawa-id, Ibnul Qoyyim hal.190.

🌾 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِن فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ (26)

📖 "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, (24)
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (25)
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun."(26)
      (QS. Ibrahim: 24-26)
🍃
* Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kita Taufiq serta Hidayah-Nya., sehingga kita dapat mengamalkan apa yang kita dengar, kita lihat dan yang kita baca...*
🌴👳

Minggu, 16 Oktober 2016

HARGA CINTA KARENA ALLÅH

*HARGA CINTA KARENA ALLÅH*

Barangsiapa yang mencintai saudaranya karena Allåh secara hakiki, maka hendaknya membaca kisah berikut ini, yang terjadi antara al-Imåm al-Albånî _rahimahullåhu_ dengan orang-orang yang hadir di majelis beliau...

*Penanya :" Orang yang mencintai karena Allåh, apakah wajib mengucapkan _uhibbuka fîllåh_ (saya mencintaimu karena Allåh)? "

*Syaikh :" Iya, akan tetapi cinta karena Allåh itu memiliki harga yang sangat mahal, namun betapa sedikit orang yang mampu membayarnya!!
Tahukah kalian harga mencinta karena Allåh? Apakah ada diantara kalian yang mengetahui harganya? Siapa yang tahu mohon menyampaikan jawabannya... !!"

*Salah seorang peserta :* Rasulullah ﷺ bersabda : "Ada 7 golongan yang dinaungi Allah di hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya..." diantaranya adalah, _"Dua orang yang saling mencintai karena Allåh, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah."_



*Syaikh :" Ucapan ini secara esensi memang benar, namun belum menjawab pertanyaanku. Ini memang definisi cinta karena Allåh yang paling mendekati namun belum sempurna!!
Pertanyaanku adalah, apa harga yang sepatutnya dibayar oleh orang yang saling mencintai di jalan Allåh satu dengan yang lainnya? Saya tdk memaksudkan apa ganjarannya di akhirat!
Saya ingin tekankan kembali dari pertanyaan, yaitu apa dalil amalan yang menunjukkan kecintaan karena Allåh diantara dua orang yang saling mencintai?
Karena terkadang ada dua orang yang saling mencintai, namun cinta mereka hanyalah simbolik belaka, tidak hakiki. Karena itu, apa gerangan dalil yang menunjukkan cinta yang hakiki? "

*Salah seorang hadirin :"Seseorang mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai bagi dirinya sendiri."

*Syaikh :" Ini adalah sifatnya cinta, atau sebagian dari sifat cinta."

*Salah seorang hadirin :" Allah Ta'ala berfirman :
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله
_"Katakan (wahai Muhammad). Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah mencintai kalian."

*Syaikh :" Ini jawaban yang benar, jika pertanyaannya lain..."

*Salah seorang hadirin :" Jawabannya mungkin ada di dalam hadits yang shahih : _"Ada tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang ia merasakan manisnya iman..."_ diantaranya adalah orang yang saling mencintai di jalan Allåh."

*Syaikh :" Ini adalah pengaruh dari cinta karena Allåh. Yaitu adanya rasa manis yang didapatinya ada di dalam hati. "

*Salah seorang hadirin :" Allah berfirman :
والعصر إن الانسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
_"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal shalih, serta saling menasehati di dalam kebenaran dan kesabaran."

*Syaikh :"_Ahsanta_, kamu benar. Inilah jawabannya.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :

Jikalau saya memang mencintai Anda karena Allåh dengan perbuatan, niscaya saya akan selalu *menyertai Anda dengan nasehat,* demikian pula Anda juga akan membalas yang sama (yaitu juga menasehati saya, pent.).

Sayangnya, kesinambungan di dalam memberikan nasehat ini masih sangat jarang dilakukan oleh orang² yang mengaku mencintai karena Allåh.

Rasa cinta ini acap kali memang memiliki sebagian keikhlasan, namun tidak sempurna. Karena itulah hendaknya setiap kita bisa saling memperhatikan satu dengan lainnya, karena kita khawatir ada yang tersakiti atau ada yang tersesat... Dst

Dari sini, hendaknya setiap kita berupaya memurnikan cinta karena Allåh kepada saudara kita dengan cara saling memberi nasehat dan beramar ma'ruf nahi munkar, secara terus menerus tiada henti. Nasehat ini senantiasa berlanjut dan ada yang meneruskan. Karena itulah, alangkah benar bahwa saling memberi nasehat itu merupakan karakter para sahabat. Manakala mereka saling berselisih, maka salah seorang diantara mereka membacakan surat ini kepada yang lainnya :
والعصر إن الانسان لفي خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر "



Al-Hâwî min Fatăwă al-Albånî_ 165


Al-Wasathiyah Wal I'tidål


CARA MENGHAFAL AL-QURAN

Cara menghafal Al Qur’an antara satu orang dengan orang lain biasanya berbeda, sesuai dengan kekuatan memori, penguasaannya akan bahasa Arab, faktor usia, kesibukan, dll.

Namun pada dasarnya, prinsip utama menghafal ialah dengan banyak mengulang-ulang ayat yang akan dihafal.

Agar ayat tsb lebih mudah diingat, berikut ini tipsnya:

Usahakan menghafal selepas shalat subuh atau ketika bangun malam, sebelum kesibukan harian dimulai. Karena kondisi yang hening lebih membantu untuk meresapi ayat yang akan dihafal.



Hafalkan sedikit demi sedikit, walau satu ayat per hari. Bahkan jika satu ayat masih kepanjangan, maka sebagian ayat.

Sembari menghafal, bacalah tafsir ayat tersebut atau minimal terjemahnya. Sebab dengan memahami apa yg dihafal, menghafal jadi lebih mudah dan kuat melekat.

Setelah mengetahui makna ayat, usahakan dapat membayangkan makna tersebut dalam khayalan anda.

Dengan begitu, anda tidak hanya menggunakan indera pendengaran, namun juga khayalan. Dan biasanya sesuatu yang ada gambarnya (walaupun dalam khayalan), akan lebih mudah kita ingat daripada sekedar tulisan yg kita baca atau suara yang kita dengar.

Mintalah kepada Allah agar memudahkan anda untuk menghafal Al Qur’an dan rajin membacanya (murajaah), karena tanpa taufik dari Allah niscaya semua tips tadi tidak akan bermanfaat.

Wallaahu a’lam.



Al-Ustâdz Dr. Sufyan Baswedan, Lc,. MA

[Sumber: http://bimbinganislam.com/konsultasi/28-ibadah/686-cara-menghafal-al-quran ]

DOSA MEMUTUSKAN HUBUNGAN KEKERABATAN

🌾 DOSA MEMUTUSKAN HUBUNGAN KEKERABATAN

👤 Ust. Abu Isma’il Muslim al-Atsari


KEWAJIBAN SHILATURAHMI
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa secara umum shilaturrahmi hukumnya wajib, dan memutuskannya merupakan dosa besar.

Ini berdasarkan perintah dari Allâh Azza wa Jalla dan RasulNya agar shilaturrahmi. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Bertakwalah kepada Allâh yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allâh selalu menjaga dan mengawasi kamu.[an-Nisâ’/4: 1]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ

Beribadahlah kepada Allâh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat... [an-Nisâ’/4: 36]




Juga firman-Nya :

وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. [al-Isrâ’/17: 26]

Shilaturrahmi termasuk perkara yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah ini pun sudah diketahui oleh orang-orang memusuhi beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu memberitakan bahwa Abu Sufyân pernah mengatakan kepada raja Heraklius tentang dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dia berkata:

يَأْمُرُنَا بِالصَّلاَةِ وَالصَّدَقَةِ وَالْعَفَافِ وَالصِّلَةِ

Muhammad memerintahkan kami shalat, shadaqah, menjaga kehormatan dan shilaturrahmi. [HR. al-Bukhâri, no. 5635]

al-Qâdhi ‘Iyâdh rahimahullah berkata, “Tidak ada perbedaan pendapat (diantara para Ulama-red) bahwa secara umum shilaturrahmi hukumnya wajib, dan memutuskannya merupakan dosa besar. Namun shilaturrahmi itu ada beberapa derajat, sebagiannya lebih tinggi dari yang lain. Yang paling rendah adalah tidak mendiamkan, artinya dia menyambungnya dengan mengajaknya bicara, walaupun dengan ucapan salam. Dan shilaturrahmi itu berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Di antaranya ada yang wajib dan ada pula yang mustahab (sunah).

Seandainya seseorang melakukan sebagian perbuatan shilaturrahmi, namun tujuannya untuk shilaturrahmi tidak tercapai, maka dia tidak dinamakan orang yang memutuskan shilaturrahmi. Jika dia melalaikan bentuk shilaturrahmi yang dia mampu dan sepantasnya dilakukan, maka dia tidak disebut orang yang melakukan shilaturrahmi”. (Syarh Nawawi 8/345)

MAKNA SHILATURAHMI
Sedangkan yang dimaksud dengan shilaturrahmi secara istilah syari’at adalah sebagaimana dijelaskan para Ulama berikut:

Imam Nawawi rahimahullah berkata, bahwa shilaturrahmi adalah, “Berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan keadaan orang yang berbuat baik dan orang yang menerima perbuatan baik itu. Terkadang shilaturrahmi itu dengan harta, jasa, mengunjungi, ucapan salam dan lainnya”. [Lihat Syarh Nawawi 1/287; Kamus Fiqih 1/145, karya Dr. Sa’di Abu Habib; Maktabah Syamilah]

Imam al-‘Aini rahimahullah berkata, “Shilaturrahmi adalah kinâyah (ungkapan lain yang lebih halus-red) dari berbuat baik kepada kerabat dari kalangan orang-orang yang memiliki hubungan nasab (keturunan-red) dan pernikahan, bersikap sopan dan lemah-lembut kepada mereka, serta memperhatikan keadaan mereka. Walaupun mereka jauh dan berbuat buruk. Adapun qath’urrahmi (memutuskan persaudaraan) adalah memutuskan hal-hal yang disebutkan di atas (dengan tanpa alasan syari’at-pen)”. [Syarh Shahîh al-Bukhâri]

Dalam keterangan Imam al-‘Aini rahimahullah di atas, dia memasukkan orang-orang yang memiliki hubungan karena pernikahan ke dalam rahmi atau kerabat, namun kebanyakan ulama hanya menyebutkan orang-orang yang memiliki hubungan nasab saja. Maksudnya, walaupun kita juga diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang-orang yang memiliki hubungan karena pernikahan dengan kita, namun ini tidak termasuk ke dalam istilah shilaturrahmi. Wallahu a’lam.

Dari penjelasan ini kita mengetahui bahwa makna shilaturrahmi di dalam istilah syari’at bukanlah sebagaimana yang difahami oleh banyak orang, yaitu berkunjung dan bertemu dengan orang lain, baik kerabat maupun bukan kerabat. Namun makna shilatur rahmi di dalam istilah syari’at adalah berbuat baik kepada kerabat dengan berbagai bentuk kebaikan sebagaimana diterangkan di atas. Wallahu a’lam.

BAHAYA MEMUTUS KEKERABATAN
Selain menjelaskan keutamaan shilaturrahmi, demikian juga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam orang yang memutuskan kerabat dengan sabda beliau :

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

Tidak akan masuk sorga orang yang memutuskan (persaudaraan). [HR. al-Bukhâri dan Muslim, dari Jubair bin Muth’im]

Hadits ini menunjukkan bahwa memutuskan kekerabatan merupakan dosa besar, dan menghalangi masuk surga.

Maksud ‘Tidak akan masuk surga’ dalam hadits di atas, ada dua kemungkinan:

1. Tertuju kepada orang yang menganggap halal memutuskan persaudaraan tanpa sebab, padahal dia mengetahui keharamannya, maka orang ini kafir, dia kekal di dalam neraka, dan tidak akan masuk surga selamanya.

2. Maksudnya: tidak masuk surga semenjak awal bersama orang-orang yang dahulu, tetapi dia dihukum dengan diundurkan dari masuk surga dengan ukuran yang dikehendaki oleh Allâh Azza wa Jalla . [Lihat Syarh Imam Nawawi, 16/113-114]

Demikian juga di antara bahaya memutuskan shilaturrahmi adalah Allâh Azza wa Jalla memutuskan kebaikan kepada pelakunya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرَّحِمَ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ ، فَقَالَ اللَّهُ مَنْ وَصَلَكِ وَصَلْتُهُ ، وَمَنْ قَطَعَكِ قَطَعْتُهُ

Sesungguhnya (kata) rahmi diambil dari (nama Allâh) ar-Rahman. Allâh berkata, “Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya; dan barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya”. [HR. al-Bukhâri dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]

Karena ada ancaman ‘tidak masuk surga, maka dosa memutus kekerabatan termasuk kabâ’ir (dosa-dosa besar). Selain itu banyak menimbulkan kerusakan dalam kehidupan. Karena memutus kekerabatan akan melepaskan ikatan di antara kerabat, menimbulkan permusuhan dan kebencian, dan merusakkan hubungan kekeluargaan. Bahkan memutus kekerabatan termasuk sebab yang akan mendatangkan laknat, menjadikan ketulian dan kebutaan hati. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ ﴿٢٢﴾ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ

Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dila'nati Allâh dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. [Muhammad/47: 22-23]

Ada dua panafsiran tentang ayat ini:

Pertama. ‘Tawalla’ dalam ayat di atas diartikan dengan berkuasa, sebagaimana terjemah dari Depag di atas.

Kedua. ‘Tawalla’ diartikan dengan berpaling, yaitu berpaling dari kitab Allâh dan hukum-hukumnya.

Diriwayatkan bahwa Qatâdah rahimahullah berkata, “Bagaimana kamu melihat orang-orang ketika berpaling dari kitab Allâh, bukankah mereka menumpahkan darah, memutuskan kerabat, dan bermaksiat kepada ar-Rahmân (Allâh yang Maha Pemurah)?” [Lihat Tafsir al-Baghawi, 7/287]

Karena bahayanya dosa memutuskan kekerabatan ini, maka hukumannya disegerakan di dunia sebelum di akhirat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ مِنَ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ

Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allâh siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezhaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan kerabat. [HR. al-Bukhâri dalam Adabul Mufrad, no. 29; Tirmidzi, no. 2511; Abu Dawud, no. 4902; al-Hakim, no. 3359, 7289; dll. Dishahihkan oleh Tirmidzi, al-Hâkim, adz-Dzahabi dan al-Albani]

Ketika kita sudah mengetahui berbagai akibat buruk dari memutuskan kekerabatan, maka sepantasnya untuk segera memperbaiki diri dengan menyambung kekerabatan dengan sebaik-baiknya. Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan kekuatan untuk mengamalkannya, sesuai dengan keadaan kita. Aamiin.

Maka dari itu saat hari ini yang sebagian besar sudah libur, mari kita per erat tali silaturahmi kepada saudara-saudara kita.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XVII/1435H/2014.


7 TANDA BAHAGIA

*7 TANDA BAHAGIA *

😊1. QOLBUN SYAKIRUN
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

😊2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yang sholeh). Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)



😊3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg sholeh/sholehah).
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

😊4. AL-BAIATU SHOLIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita).
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

😊5. AL-MAALUL HALAL
(harta yang halal).
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

😊6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

😊7. UMUR YANG BAROKAH.
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).

اَلْحَمْدُاللّهِ رَ ب العَا لَمِيّنْ,
semoga positif dan bermanfaat.

آميـن اللّـهُمَّ آميـــــنَ

Sabtu, 15 Oktober 2016

UNTUK PARA PENEMPUH JALAN KEBENARAN....

UNTUK PARA PENEMPUH JALAN KEBENARAN....

Tempuhlah jalan kebenaran walaupun sepi pengikut, tetap tegar lah dijalan hidayah walaupun banyak nya para pencela, karena sudah sunatullah bahwa Allah Ta'ala telah menjadikan atas setiap para Nabi dan para penegak kebenaran ada musuh-musuhnya dari kalangan manusia dan jin.

Allah Ta’ala berfirman :

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً وَلَوْ شَاء رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al-An’am : 112).

Karakter orang yang beriman adalah mereka tidak takut terhadap celaan para pencela. Bersabar ataas gangguan dan rintangan dalam dakwah .

Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ.

“Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kalian yang murtad dari agamanya, maka nanti akan Allah datangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjihad dijalan Allah, dan (mereka) tidak takut terhadap celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Maidah : 54).

Sedikitnya penempuh kebenaran bukanlah halangan dan tidak membuatnya berputus asa, dalam tetap berdakwah mengajak manusia kepada agama Allah..

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ

UNTUK PARA PENEMPUH JALAN KEBENARAN....


Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) . (QS Al-An’am : 116)

Syaikh Adurahman Bin Nashir As-Sa’di Rahimahullah mengatakan :

ودلت هذه الآية، على أنه لا يستدل على الحق، بكثرة أهله، ولا يدل قلة السالكين لأمر من الأمور أن يكون غير حق، بل الواقع بخلاف ذلك، فإن أهل الحق هم الأقلون عددا، الأعظمون -عند الله- قدرا وأجرا

“Dan ayat ini menunjukan bahwasanya kebenaran tidak ditunjukan dengan banyaknya pengikut, demikian juga kebatilan (kesesatan) itu tidak ditunjukan dengan sedikitnya pengikut, bahkan kenyataan yang yang ada sebaliknya bahwa pengikut kebenaran itu jumlah mereka sedikit akan tetapi mereka disisi Allah orang yang paling mulia dan paling banyak pahala” (Tafsir As-Sa’di 1/270)

Nasehat yang indah sekaligus sebagai penghibur dari Imam Sufyan Ibnu ‘Uyainah rahimahullah :

اسْلُكُوا سُبُلَ الْحَقِّ وَلَا تَسْتَوْحِشُوا مِنْ قِلَّةِ أَهْلِهَا

“Tempuhlah jalan kebenaran dan jangan lah merasa kesepian dan sendirian walaupun pengikut kebenaran itu sedikit” (Hilyatul Auliya 7/306)

Abu Ghozie As-Sundawie, Nunggu penerbangan Citylink ke Surabaya di Bandara Ngurahrai, Bali - Sabtu, 26 Maret 2016.

DOAKAN DIA DALAM DIAM…

DOAKAN DIA DALAM DIAM…

Oleh:  Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى


Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

دعوة المرء المسلم لأخيه بظهر الغيب مستجابة،عند رأسه ملك موكل، كلما دعا لأخيه بخير؛قال الملك الموكل به: آمين ولك بمثل

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan hal yang sama.” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi -rahimahullah- mengatakan:

“Sebagian salaf dahulu, apabila ingin meminta sesuatu untuk dirinya sendiri, maka dia akan memintakan hal yang sama untuk saudaranya. Karena doanya terhadap saudaranya akan dikabulkan dan iapun mendapatkan hal yang sama”

(Syarh Muslim 18/49)



DOAKAN DIA DALAM DIAM…





Catatan :

Guru saya pernah mengatakan:

“Bila engkau menginginkan sesuatu, maka berdo’alah agar Allah mengaruniakan hal yang sama untuk saudaramu. Karena malaikat akan mengaminkan do’amu dan memohonkan permintaan yang sama untukmu. Sehingga saudaramu mendapatkan do’a darimu sementara engkau mendapatkan do’a dari malaikat.”

Dalam mendoakan orang lain tidak ada ketentuan bahwa jarak antara kita dan orang yang didoakan harus berjauhan, yang terpenting adalah orang yang didoakan tersebut tidak mengetahui kalau kita sedang mendoakan kebaikan untuknya. Jadi meskipun dia berada dihadapan kita, lalu kita mendoakannya dengan suara lirih tanpa sepengetahuannya, maka kita termasuk orang yang di maksudkan dalam hadits di atas. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Adzim Abadi dalam Aun Al Ma’buud: 04/ 275-275

Wallahu a’lam

_____________
Madinah 14-02-1437 H
ACT El-Gharantaly

SHOLIH & MUSHLIH

SHOLIH & MUSHLIH

 ومضة رائعة:
Cemilan Indah

 ما الفرق بين
الصالح والمصلح ؟
Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)..?

الصالح
خيره لنفسه
والمصلح
خيره لنفسه ولغيره
Orang Baik, melakukan kebaikan utk dirinya..
Penyeru Kebaikan, mengerjakan kebaikan utk dirinya dan orang lain..


SHOLIH & MUSHLIH

الصالح
تحبُه الناس .
والمصلح
تعاديه الناس
Orang Baik, dicintai manusia..
Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia..

🗯 لماذا !!!؟؟؟؟
Koq...?!?!

الحبيب المصطفى
(صلى الله عليه وسلم)
قبل البعثة أحبه قومه
لأنه صالح .
Rasul Tercinta SAW sebelum diutus, dicintai oleh kaumnya karena Beliau adalah Orang Baik..

ولكن لما
بعثه الله تعالى
صار مصلحًا فعادوه
وقالوا ساحر كذاب مجنون.
Namun ketika Allah ta'ala mengutusnya sebagai Penyeru Kebaikan, kaumnya langsung memusuhinya dengan menggelarinya; Tukang sihir, Pendusta, Gila..

🗯 ما السبب ؟
لأن المصلح
يصطدم بصخرة
أهواء من يريد أن
يصلح من فسادهم .
Apa sebabnya..?
Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan..

ولذا أوصى
لقمان ابنه بالصبر
حين حثه على الإصلاح
لأنه سيقابل بالعداوة.
Itulah sebabnya kenapa Luqman menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan..

( يا بني
أقم الصلاة
وأمر بالمعروف
وانهَ عن المنكر
واصبر على ما أصابك )
Hai anakku tegakkan sholat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabarlah atas apa yg menimpamu..

قال أهل
الفضل والعلم :
مصلحٌ واحدٌ أحب إلى
الله من آلاف الصالحين ،
Berkata ahli ilmu:
Satu Penyeru Kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan Orang Baik..

لأن المصلح
يحمي الله به أمة ،
والصالح يكتفي بحماية نفسه .
Karena melalui Penyeru Kebaikan itulah Allah jaga umat ini..
Sedang Orang Baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri..

فقد قال الله
عزَّ و جلَّ في
محكم التنزيل :
Berkalam Allah Azza wa Jalla :

( وَمَا كَانَ رَبُّكَ
لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ
وَأَهْلُهَا مُصْلِحُون َ).
"Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan satu negeri dgn zalim padahal penduduknya adalah Penyeru Kebaikan.."

ولم يقل صالحون ..
Allah tidak berkalam;
"...Orang Baik (Sholih)"

كونوا مصلحين
ولا تكتفوا بأن
تكونوا صالحين :bouquet:
Maka jadilah PENYERU KEBAIKAN, jangan merasa puas hanya sebagai ORANG BAIK saja..


Sumber : BC dari Ustadz Kholid Syamhudi Lc hafidzohulloh di grup TG Dakwah Sunnah

Hari Jum’at, Hari Konsentrasi Ibadah

Hari Jum’at, Hari Konsentrasi Ibadah


Apa saja keistimewaan hari Jum’at? Bagi setiap umat, ada waktu yang Allah pilih sebagai hari yang jadi pemusatan pikiran untuk ibadah. Dalam sepekan, hari jum’at adalah hari untuk mengkonsentrasikan diri dalam ibadah. Di antara yang bisa diamalkan adalah memperbanyak shalawat dan membaca surat Al Kahfi.

Ketika menjelaskan keistimewaan hari Juma’t, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

Hari Jum’at adalah hari yang disunnahkan untuk memusatkan perhatian untuk ibadah. Hari Jum’at dibanding dengan hari lainnya memiliki keistimewaan di mana di dalamnya terdapat amalan wajib maupun sunnah.

Allah juga telah memberikan suatu hari bagi setiap umat di mana mereka punya waktu untuk berkonsentrasi dalam ibadah. Pada hari tersebut, mereka menyendiri untuk beribadah pada Allah. Adapun hari Jum’at adalah hari ibadah bagi umat Islam.


Hari Jum’at, Hari Konsentrasi Ibadah

Hari Jum’at adalah hari yang istimewa dari hari-hari lainnya, ibarat bulan Ramadhan adalah bulan istimewa dibanding bulan-bulan lainnya. Waktu dikabulkannya do’a pada hari Jum’at sama halnya seperti bulan Ramadhan yang memiliki satu waktu dikabulkannya do’a yaitu di malam Lailatul Qadar. Karenanya, siapa saja yang baik pada hari Jum’atnya, maka baik pula hari-hari lainnya. Begitu pula siapa saja yang baik Ramadhannya, maka baik bulan-bulan lainnya dalam setahun. Juga siapa yang baik hajinya, maka baik pula umurnya.

Hari Jum’at adalah timbangan baiknya hari dalam sepekan, sebagaimana Ramadhan adalah timbangan baiknya bulan dalam setahun. Adapun haji adalah timbangan baiknya umur seseorang. Wabillahit taufiq. (Zaadul Ma’ad, 1: 386).


Cara Memanfaatkan Waktu Ba’da Ashar Sampai Maghrib di Hari Jum’at untuk Berdoa

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً، لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

“Hari Jum’at itu dua belas saat, tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada salah satu saat) kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya, maka carilah (waktu pengabulan itu) di akhir saat setelah Ashar.” [HR. An-Nasaai dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 703]

At-Tirmidzi rahimahullah berkata,

ورأى بعض أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وغيرهم أن الساعة التي ترجى بعد العصر إلى أن تغرب الشمس

“Dan sebagian ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam maupun selain mereka berpendapat bahwa waktu yang diharapkan terkabulnya doa tersebut adalah ba’da Ashar sampai matahari terbenam.” [Shahihut Targhib, 1/171]

Penjelasan:

1) Zhahir, yang nampak jelas bahwa makna hadits ini mutlak (umum), berdoa setelah Ashar sampai Maghrib dapat dilakukan kapan dan di mana saja.

2) Apabila dilakukan setelah sholat Ashar sambil menunggu sholat Maghrib di masjid maka ini lebih besar peluang dikabulkannya, karena orang yang menunggu sholat sama dengan orang yang sedang sholat.

3) Apabila sakit maka boleh dilakukan di rumah, lebih baik dilakukan di tempat ia melakukan sholat Ashar sambil menunggu Maghrib.

4) Seorang wanita juga dianjurkan untuk menunggu sholat Maghrib di tempat ia sholat Ashar di rumah seraya berdoa kepada Allah ta’ala.

5) Datang ke masjid lebih awal sebelum sholat Maghrib dengan maksud untuk berdoa setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid.


وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


sumber :

Al-Ustâdz Abu Rumaysho, Muhammad Abduh Tuasikal bin Usman Tuasikal Hafizhahullâh

[Disarikan dari Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 30/270-271]








Tentang HATI yang LUKA

 PENYEBAB HATI LUKA


Ada banyak sebab yang menjadikan hati seorang hamba terluka (keras), bahkan bisa menjadikan dirinya binasa hingga menjerumuskan pemiliknya ke dalam neraka. Wal’iyaadzu billah. berikut ini antara sebabnya:

☆ 1. Berpaling dari berzikir (mengingat) Allah subhanahu wa ta'ala.
☆ 2. Tidak perhatian kepada kewajiban-kewajiban Syariat.
☆ 3. Mengonsumsi makanan dan minuman yang haram atau dari usaha yang haram.
☆ 4. Bermaksiat kepada Allah ta’ala.
☆ 5. Terang-terangkan mengerjakan maksiat kepada Allah ta’ala.
☆ 6. Ridha dengan kebodohan dan tidak mau mendalami Syariat Islam.
☆ 7. Mengikuti hawa nafsu dan tidak mau menerima kebenaran (al-Qur’an dan as-Sunnah) serta tidak mau mengamalkan keduanya.
☆ 8. Banyak membaca buku-buku yang penuh dengan syubhat dan kerancuan.
☆ 9. Sifat sombong dan akhlak yang tidak baik.
☆ 10. Menghabiskan waktu dengan bergaul dan berbicara hal yang tidak ada faedahnya.
☆ 11. Melihat kepada yang hal-hal yang diharamkan.
☆ 12. Makan berlebihan, dll.


HATI yang LUKA



 MENGOBATI HATI YANG LUKA



Ada beberapa solusi yang telah ditawarkan oleh para ulama untuk menanggulangi hati yang luka (keras). Berikut ini beberapa caranya:

☆ 1. Senantiasa berzikir kepada Allah ta’ala.
☆ 2. Memohon dan berdoa kepada Allah agar diberikan hidayah taufik dan istiqomah di atas jalan yang lurus.
☆ 3. Senantiasa menjaga kewajiban-kewajiban Syariat.
☆ 4. Mencari rezeki dengan cara yang halal.
☆ 5. Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah dan amal ketaatan.
☆ 6. Sikap dermawan dan berbuat baik kepada orang lain.
☆ 7. Mengingat kematian dan melakukan ziarah kubur sesuai tuntunan.
☆ 8. Antusias untuk menuntut ilmu dan menghadiri majelis ilmu.
☆ 9. Memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah.
☆ 10. Mempelajari sejarah mulia Nabi shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat dan para ulama yang setia mengikuti jejak beliau, dan mengambil pelajaran dari kisah indah mereka.
☆ 11. Zuhud terhadap dunia dan lebih mengutamakan akhirat dari pada dunia, serta lebih mengharapkan pahala di sisi-Nya.
☆ 12. Mengunjungi orang sakit dan orang-orang yang terkena musibah, dan mengambil pelajaran dari cobaan yang menimpa mereka.

Semoga Allah azza wa jalla mengaruniakan hati yang lembut kepada kita. Aamiin.


Puasa Tiga Hari Setiap Bulan dan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Tiga Hari Setiap Bulan dan Puasa Ayyamul Bidh

Kita disunnahkan berpuasa dalam sebulan minimal tiga kali. Dan yang lebih utama adalah melakukan puasa pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah). Puasa tersebut disebut ayyamul bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar rembulannya yang putih.

Dalil Pendukung

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Puasa Tiga Hari Setiap Bulan dan Puasa Ayyamul Bidh


Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Namun dikecualikan berpuasa pada tanggal 13 Dzulhijjah (bagian dari hari tasyriq). Berpuasa pada hari tersebut diharamkan.

Semoga sajian singkat ini bermanfaat bagi pembaca Muslim.Or.Id sekalian. Hanya Allah yang memberi taufik untuk beramal sholih.



Referensi:

Al Fiqhu Al Manhaji ‘ala Madzhabil Imam Asy Syafi’i, Dr. Musthofa Al Bugho, dkk, terbitan Darul Qolam, cetakan kesepuluh, tahun 1431 H, hal. 357-358.



Disusun @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul, malam 8 Syawal 1434 H selepas shalat ‘Isya’

Penulis: Al-Ustâdz Abu Rumaysho, Muhammad Abduh Tuasikal bin Usman Tuasikal Hafizhahullâh

Artikel Muslim.Or.Id | Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

[Sumber: https://muslim.or.id/17851-puasa-tiga-hari-setiap-bulan-dan-puasa-ayyamul-bidh.html ]

KISAH BUAH SEMANGKA

KISAH BUAH  SEMANGKA      
                                           
Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli Buah Semangka untuk istrinya. Saat disantapnya ternyata buah Semangka tersebut terasa hambar.

Dan sang isteri pun marah.

Syeikh al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya dengan halus:

"Kepada siapakah kau marah wahai istriku?
Kepada pedagang buahnya kah?
atau kepada pembelinya?
atau kepada petani yang menanamnya?
ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu?"
Tanya Syeikh al-Imam Syaqiq

Istri beliau terdiam.


KISAH BUAH SEMANGKA


Sembari tersenyum., Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya:

"Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...
Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..!
Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!
Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!".

Pertanyaan Syeikh al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...

Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :

"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya." Agar Alloh memberikan keberkahan pada kita”
"Mendengar nasehat suaminya itu... Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridha' dengan apa yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tetapkan."

pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridha dengan ketetapan Allah SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita.

Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya.

Barokah itu: "... bertambahnya ketaatanmu kepada Allah
Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.

Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Allah

Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.

Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah...tiada banding....tiada tara.

Ilmu yang barokah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, akan tetapi yang barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama Allah.

Penghasilan barokah juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.

Anak² yang barokah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan hebat, tetapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Rabb-Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.

Semoga kita semua dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur padaNYA, agar kita mendapatkan keberkahanNYA.

KAPAN MEMBACA SURAT AL-KAHFI

🌙 KAPAN MEMBACA SURAT AL-KAHFI

Tanya :
Membaca surah Al Kahfi apakah ada ketentuan kondisi waktunya, semisal dibacanya setelah isya/maghrib?

🌘 Jawab :
Dari Abu Sa'id  radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا
 بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ
 مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)



Imam Syafi'i dan hafidz Ibnu Hajar mengatakan berdasarkan nash-nash tentangnya maka surah Al Kahfi dibaca pada malam dan hari jum'at (Faidhul Qodir)


Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Jumat, 14 Oktober 2016

Dakwah itu.....

🍀Masya Allah, dengan halus, santun, dan cerdasnya, Buya Hamka menasehati kita semua tentang Dakwah....

▫Dakwah itu membina, bukan menghina.

▫Dakwah itu mendidik, bukan 'membidik'

▫Dakwah itu mengobati bukan melukai.

▫Dakwah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan.

▫Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.

▫Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.

▫Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.

▫Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.


Dakwah itu.....


▫Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.

▫Dakwah itu menasehati bukan mencaci maki.

▫Dakwah itu merangkul bukan memukul.

▫Dakwah itu ngajak bersabar, bukan ngajak mencakar.

▫Dakwah itu argumentative, bukan provokatif.

▫Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.

▫Dakwah itu realistis bukan fantastis.

▫Dakwah itu mencerdaskan bukan membodohkan.

▫Dakwah itu menawarkan solusi bukan mengumbar janji.

▫Dakwah itu berlomba dalam kebaikan bukan berlomba saling menjatuhkan.

▫Dakwah itu menghadapi masyarakat bukan membelakangi masyarakat.

▫Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.

▫Dakwah itu mengatasi keadaan bukan meratapi kenyataan.

▫Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.

▫Dakwah itu menebar kebaikan bukan mengorek kesalahan.

▫Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.

▫Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.

▫Dakwah itu mendukung semua program kebaikan bukan memunculkan keraguan.

▫Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.

▫Dakwah itu berletih-letih menanggung problema umat, bukan meletihkan umat.

▫Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.

▫Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.

▫Dakwah itu siap menghadapi musuh bukan selalu mencari musuh.

▫Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.

▫Dakwah itu melawan kesesatan bukan mengotak atik kebenaran.

▫Dakwah itu asyik dalam kebersamaan bukan bangga dengan kesendirian.

▫Dakwah itu menampung semua lapisan,bukan memecah belah persatuan.

▫Dakwah itu kita mengatakan: *"aku cinta kamu"*bukan "aku benci kamu"

▫Dakwah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".

▫Dakwah itu *"Beaya Sendiri"*bukan "Dibeayai/Disponsori"

▫Dakwah itu "Habis berapa ?" bukan "Dapat berapa ?"

▫Dakwah itu "Memanggil/   Mendatangi  bukan "Dipanggil/Panggilan"

▫Dakwah itu "Saling Islah" bukan "Saling Salah"

▫Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, bukan hanya di pengajian.

▫Dakwah itu dengan "Cara Nabi" bukan dengan "Cara Sendiri"

~ Buya Hamka ~

Semoga bermanfaat ....
Hindari membahas yg tidak PRIORITAS.... krn fiqih itu ada Prioritas... dakwah ada Prioritas... jangan membuat orang lari menjauh dari ilmu...      🌹🍎🌹🌹🙏

Kebaikan Seorang Anak Akan Sangat Bermanfaat Bagi Orangtuanya Yang Sudah Tiada

Rehad (Renungan Hadits) 150
Dan Kebaikan Seorang Anak Pun Akan Sangat Bermanfaat Bagi Orangtuanya Yang Sudah Tiada

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالًا وَلَمْ يُوص،ِ فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهُ؟ قَالَ نَعَمْ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw, "Ayahku telah meninggal dunia dan meninggalkan harta, namun dia tidak memberi wasiat terhadap harta yang ditinggalkannya, dapatkah harta itu menghapus dosa-dosanya jika harta tersebut saya sedekahkan atas namanya?" beliau menjawab: "Ya." (HR. Muslim, hadits no. 3081)



Hikmah Hadits :
1. Bahwa diantara amalan yang dilakukan oleh seseorang, ada suatu amalan yang akan terus menerus mengalirkan "pahala" amal shaleh kebaikannya kendatipun ia sudah meninggal dunia. Amalan tersebut adalah anak yang shaleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Namun ternyata bukan hanya doa dari anak yang shaleh yang dapat mengalirkan pahala dan ampunan kepada orang tuanya, ternyata juga terdapat amalan lainnya yang dilakukan seorang anak, dalam rangka kebaikan orang tuanya yang sudah meninggal dunia, ternyata juga dapat memberikan "manfaat kebaikan" berupa pahala yang terus menerus mengalir kepada orang tuanya, yaitu mensedekahkan harta milik almarhum orang tuanya di jalan Allah Swt, kendatipun tanpa ada pesan atau wasiat sebelumnya dari org tuanya tersebut. Hal ini sangat jelas digambarkan dalam hadits di atas.

2. Bahkan dalam hadits di atas juga digambarkan dengan redaksi sbb "..dapatkah harta (yg disedakahkan atas nama org tuanya) menghapuskan dosa2nya?" Dan Nabi Saw menjawabnya dengan sabda beliau, "Ya". Hal ini menunjukkan bahwa beramal dengan diniatkan agar memberikan manfaat kebaikan bagi orang yang sudah meninggal dunia, khususnya kepada orang tuanya adalah bisa memberikan manfaat kebaikan kepada orgtuanya dan juga bahkan dapat meringankannya dari dosa2 yg pernah dilakukannya.

3. Meskipun demikian, ulama berbeda pendapat terkait dengan "sampai atau tidaknya" pahala bacaan Al-Qur'an yang dilakukan oleh seseorang, terhadap orang yang sdh meninggal dunia. Terkait dengan hal ini, dalam Kitab Al-Adzkar, Al-Imam An-Nawawi mengemukakan (hal 208) sbb, "Yang masyhur dikalangan ulama dari Madzhab Syafii dan juga  pendapat jamaah (ulama) lainnya, bahwasanya hal tersebut (mengirimkan pahala bacaan Al-Qur'an) tidak akan sampai kepada orang sdh meninggal dunia. Sementara itu, Imam Ahmad bin Hambal serta jamaah dari kalangan ulama lainnya termasuk dari sebagian ulama kalangan Syafii lainnya berpendapat bahwa pahala bacaan tersebut akan sampai (kepada orang yang sudah meninggal dunia). Dan yang paling baik (menurut Imam Nawawi) adalah hendaknya bagi setiap orang yg membacakan Al-Qur'an dan dimaksudkan akan dikirimkan pahala bacaannya tersebut kepada orang yg sudah meninggal dunia, maka hendaknya ia berdoa sbb, "Ya Allah, sampaikanlah pahala bacaan Al-Qur'an ku ini kepada fulan.."

Wallahu A'lam
By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag. (Pengajar kajian Ekonomi Syari'ah tiap Kamis ke-3 ba'da Zhuhur di Masjid Al Arqam BPS)

5 K e u t a m a a n Subhanallah wa bihamdihi

 5   K e u t a m a a n  Subhanallah wa bihamdihi


1. Ucapan yg paling disukai Allah swt.


Rosulullah saw bersabda :

ان احب الكلام الى الله سبحان الله وبحمده

Sesungguhnya ucapan yg paling Allah sukai adalah subhanallah wa bihamdihi
(HR; Muslim)
Dalam riwayat lain dg kata افضل (yg lebih utama)

 5   K e u t a m a a n  Subhanallah wa bihamdihi



2. Diampuni dosa-dosanya


Dari Abu Hurairah ra bahwa Rosulullah saw bersabda :

من قال سبحان الله وبحمده في يوم مائة مرة حطت خطاياه وان كانت مثل زبد البحر

Barangsiapa yg memgucapkan subhanallah wa bihamdihi 100x dlm sehari maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun seperti buih dilautan.

(HR; Bukhori, Muslim, Malik, Turmidzi,Ahmad dan Ibn Majah)


3. Bekal terbaik dihari kiamat

Dari Abu Hurairah ra berkata: Rosulullah saw bersabda :

من قال حين يصبح وحين يمسى سبحان الله وبحمده مائة مرة لم يأتى أحد يوم القيامة بأفضل مما جاء به الا أحد قال مثل ما قال أو زاد عليه

barangsiapa yg saat pagi dan petang mengucapkan subhanallah wa bihamdihi
100x maka tidak ada yg datang pada hari kiamat lebih baik darinya kecuali seseorang yg mengamalkan yg sama atau lebih.
(HR; Muslim, Ahmad)


4. Pemberat Timbangan di hari kiamat

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda :

كلمتان خفيفتان على اللسان، ثقيلتان فى الميزان، حبيبتان الى الرحمان، سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم

Dua kalimat yang mudah diucapkan, memperberat timbangan (amal sholeh) dan sangat di cintai Allah adalah subhanallah wa bihamdihi subhanallahil 'adzim.
(HR; Bukhori Muslim)


5. Kalimat singkat tp padat berisi

Dari Ibnu Abas dari Juwairiyah bahwa nabi saw keluar dari rumahnya setelah sholat subuh saat itu ia duduk ditempat sholatnya, tatkala beliau kembali waktu dhuha Juwairiyah masih duduk ditempat sholatnya, lalu beliau bersabda : apakah dari tadi engkau masih tetap duduk ditempatmu semula? Juwairiyah mengatakan : Ya.
Beliau bersabda :  saya telah mengucapkan 4 kalimat sebanyak 3x kalau ditimbang dg yg kau lakukan hari ini tentu lebih berat timbangan(pahala)nya, yaitu:

سبحان الله وبحمده عدد خلقه ورضا نفسه وزنة عرشه ومداد كلماته  (٣)

Subhanallah wabihamdihi 'adada kholqihi wa ridho nafsihi wa zinata 'arsihi wa midada kalimatihi
(HR; Muslim)

Semoga kita dimudahkan Allah utk mengamalkannya

Silahkan share lbh banyak utk mendapatkan pahala lbh banyak insya Allah

(من دل على خير فله أجره مثل أجر فاعله)

Siapa yg menunjukan jalan kebaikan ia dapat pahala seperti pahala yg mengamalkannya.

Kamis, 13 Oktober 2016

DIAM-DIAM DIA SUKA ....

DIAM-DIAM DIA SUKA ....


○ Ternyata, diam-diam Muhammad suka bersedekah kepada fakir miskin di kampung sebelah.

○ Aisyah, diam-diam suka berbagi masakan kepada tetangga kanan kiri.

○ Abu Bakar, diam-diam suka menyisihkan uang gajinya untuk membantu menyekolahkan anak-anak yang kurang mampu.

islam



○ Yusuf, diam-diam rajin memanfaatkan waktu luang dengan membaca dan menghafal al-Qur’an, padahal kelihatannya dia sibuk bekerja.
○ Bos Ali, diam-diam rajin mentransfer sebagian gajinya ke panti asuhan anak-anak yatim.

○ Zainab, diam-diam rajin mengerjakan shalat malam dan shalat sunnah lainnya.

○ Sofiyah, diam-diam suka mendoakan kebaikan bagi orang lain; orang tua dan keluarga, teman-teman dan kaum muslimin lainnya.

○ Zakaria biasa bercanda dengan teman-temannya, tapi diam-diam dia mudah menangis ketika berduaan dengan Rabb-nya.

Jangan mudah menilai orang dari apa yang terlihat di depan mata. Bisa jadi seseorang tampak biasa saja, namun ternyata ketika sendiri ibadahnya luar biasa. Bisa jadi dia tidak terlihat banyak beramal, namun ternyata di hadapan Rabb-nya ia begitu spesial. Bisa jadi dia biasa saja di depan orang yang mengenalnya, namun di hadapan Allah ta'ala ia begitu mulia.

Jika Allah ta'ala telah membukakan pintu kebaikan bagi anda, satu atau lebih, maka jagalah baik-baik pintu tersebut. Cukup hanya Allah dan anda yang tahu, sebab hal tersebut lebih membantu untuk lebih ikhlas kepada-Nya. Bisa jadi amalan tersembunyi tersebut menjadi ibadah andalan bagi anda.

Yang diam-diam rajin qiyamul-lail teruskan. Yang diam-diam rajin bersedekah, lanjutkan. Yang diam-diam rajin membantu orang lain, tetaplah lakukan. Semoga amal rahasia tersebut menjadi pemberat timbangan amal kebaikan. Aamiin.

Disadur dari tulisan kawan muslim


Untuk :
Keluarga Muslim Sehat

KITA JUGA PENDOSA

🚪KITA JUGA PENDOSA🚪

Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi


Saudaraku, bukanlah sebuah syarat bagi seorang muslim atau penuntut ilmu untuk bersih dari dosa dan kesalahan, karena semua anak Adam pasti punya dosa, termasuk santri, guru dan yg sudah ngaji.

Demi Allah, semua kita adalah makhluk yg berlumuran dengan dosa. Hanya saja, Allah begitu sayang kepada kita, sehingga tidak semua dosa kita disingkap tirainya.

Andai saja setiap dosa kita disingkap oleh Allah, maka tidak akan ada manusia yg mau duduk dg kita.

Saudaraku, semua kita akan malu jika aib dirinya dijadikan buah bibir masyarakat sekitarnya. Sebagaimana kita senang jika aib dirinya ditutup rapat2 tdk dibicarakan sini sana.  Maka demikian pula saudara kita lainnya. Mereka juga ingin agar engkau memberlakukan hal yg sama kepadanya.

Saudaraku, ingatlah sabda Nabi yang telah bersabda:

من ستر مسلما ستره الله يوم القيامة

Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak. (HR. Muslim)

islam


Cermati hadits ini baik2 saudaraku karena hadits ini sangat penting sekali. Itulah kenapa, dahulu sahabat Abu Ayyub sampai melakukan rihlah (berkelana jauh) demi mendapatkan hadits ini.

Sayang seribu sayang, banyak manusia pada zaman sekarang ini yg tidak mengindahkan hadits ini sehingga acapkali ketika dia mendapati aib saudaranya, dia langsung tak bisa mengerem mulutnya.

Lebih2, sekarang dengan adanya alat teknologi dan medsos yg dengan cepatnya menyebarkan aib dan kesalahan saudaranya.

Lebih parah lagi, jika pelakunya adalah orang2 yang sudah "ngaji" dan belajar agama. Maka dosanya semakin berlipat ganda.

Saudaraku, ingatlah bahwa semua kita akan dimintai pertanggungjawaban akan perbuatannya masing2. Sibukkanlah dirimu mengoreksi aibmu.

Jangan sibuk mengorek aib orang lain. Jagalah lidahmu, jngan sampai lidahmu mengantarkannya ke tempat yg paling mengerikan yaitu NERAKA.

Semoga Allah mengampuni dosa2 kita, dan menutupi aib kita semua. Aamin.

SEUNTAI DO'A

"SEUNTAI DO'A UNTUK SAUDARAKU SEMUA"


بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.

ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN, WA RIZQAN THAYYIBAN, WA 'AMALAN MUTAQABBALAN.




🙏  Yaa Allah ...
Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang halal, dan amal yang diterima.

🙏  Yaa Allah ...
Kami bersyukur kepadaMu karena telah menjaga tidur kami dan membangunkan kami kembali di pagi ini.

❣ Engkau telah ijinkan kami kembali memulai hari yang indah ini.

❣  Kami mohon pagi ini untuk berbagi dengan orang-orang di sekeliling kami.

❣  Jadikanlah mereka nyaman berada didekat kami.

❣  Jadikanlah hari ini penuh keindahan, keindahan dengan rahmatMu yang berlimpah.

❣  Berikanlah hati kami kedamaian, ketenangan dan keiklasan.

❣  Berikanlah kami kejernihan pikiran sehingga dapat dengan bijak dan sabar menyikapi segala ujianMu.

🙏  Yaa Rabbana ...
Jadikanlah apa yang kami lakukan hari ini sebagai amalan untuk bekal kami menghadapMu kelak.

🙏  Yaa Rabbana ...
Tegarkanlah hati dan badan ini untuk tetap berjalan dalam naungan CahayaMu.

❣  Hilangkan kelelahan kejenuhan dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah bagi keluarga, sahabat dan saudara kami semua.

🙏  Yaa Allah ...
Berikanlah kasihMu, Rahmat Mu, PerlindunganMu, CahayaMu untuk saudara-saudara kami tersayang yang membaca untaian do'a ini.

❣  Berkahilah umurnya ...
Berilah kesehatan padanya.
Angkatlah penyakitnya.
Murahkanlah rizqi padanya.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الاخرة حسنة و قنا عذاب النار


            "Selamat Beraktifitas"

Semoga apa yang kita kerjakan hari Ini mendapat Ridha dan Barakah dari Allah SWT.

آمين.. آمين.. آمين يَآرَبْ العالمين
ْ
                   ~ 💕 ~

HUKUMAN YANG TIDAK TERASA

🌿*HUKUMAN YANG TIDAK TERASA*🌿

Seorang murid mengadu kepada gurunya:
"Ustadz, betapa banyak kita berdosa kepada Allah dan tidak menunaikan hakNya sebagaimana mestinya, tapi saya kok tidak melihat Allah menghukum kita".

Sang Guru menjawab dengan tenang:
"Betapa sering Allah menghukummu tapi engkau tidak terasa".

"Sesungguhnya salah satu hukuman Allah yang terbesar yang bisa menimpamu wahai anakku, ialah: Sedikitnya taufiq  (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan".

siraman rohani islam


Tidaklah seseorang diuji dengan musibah yang lebih besar dari "kekerasan hatinya dan kematian hatinya".

Sebagai contoh:
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah mencabut darimu rasa bahagia dan senang dengan munajat kepadaNya, merendahkan diri kepadaNya, menyungkurkan diri di harapannya..?

Sadarkah engkau tidak diberikan rasa khusyu' dalam shalat..?

Sadarkah engkau, bahwa  beberapa hari2 mu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, niscaya engkau melihatnya tunduk, retak, karena takut kepada Allah".

Tapi engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, seakan engkau tidak mendengarnya...

Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melakukan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang...

Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu musim musim kebaikan seperti: Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawwal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau belum diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya..??

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..???
Tidakkah engkau merasakan beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..???

Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..???

Tidakkah terkadang engkau merasakan bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsu..???

Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini..???

Sadarkah engkau, yang mudah bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, memandang ke yang haram..???

Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat, lalu Allah menjadikan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..???

Semua bentuk pembiaran ini dengan berbagai bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk hukuman Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau tidak menyadarinya...

Karena hukuman yang paling ringan dari Allah terhadap hambaNya ialah:
"Hukuman yang terasa" pada harta, atau anak, atau kesehatan.

Sesungguhnya hukuman terberat ialah: "Hukuman yang tidak terasa" pada kematian hati, lalu ia tidak merasakan nikmatnya ketaatan, dan tidak merasakan sakitnya dosa._

Karena itu Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar, semoga Allah menghidupkan hatimu...

(Diterjemahkan dari Taushiyah Syaikh Abdullah Al-'Aidan di Masjidil Haram)